"Mimpi yang tidak divisualisasikan tidak akan pernah terwujud, hanya mimpi yang diharapkan yang akan terwujud." Kalimat penuh makna yang diucapkan oleh Pak Kepala (Iyami) ketika meyakinkan Kasumi dan Ayahnya untuk mencuri lukisan The Lacemaker di museum Louvre, pada komik berjudul Mujirushi:The Sign of Dreams.
Mujirushi sendiri merupakan komik one shot bergenre drama dan
misteri karya Naoki Urasawa yang terbit di Indonesia pada tahun 2020, menyusul
komik karya Naoki-sensei lainya seperti Monster, 20/21 Century Boys, dan Pluto,
yang cukup diminati para pembaca maupun kolektor komik.
1. Hutang yang Menghancurkan Rumah Tangga
Cerita berpusat pada Kasumi seorang anak perempuan cerdas yang
skeptis pada segala hal, dan ayahnya yang merupakan pemilik pabrik sandal
pantai bernama Komada. Komada sendiri merupakan suami yang berani
melakukan apapun demi mendapatkan banyak uang secara instan untuk mewujudkan
impian istrinya pergi wisata kapal pesiar mewah.
Namun, alih-alih mengembangkan usahanya agar mendapatkan
penghasilan, Komada dengan nekat malah berniat melewatkan pajak supaya dapat
mengurangi pengeluaran. Alhasil usahanya mengalami kebangkrutan serta penyitaan
aset karena tidak membayar pajak kota.
Kegagalan Komada sebagai kepala rumah tangga tidak habis sampai
disana saja. Pasalnya dia juga terjerumus ke dalam banyaknya hutang karena
usahanya untuk bangkit dari kebangkrutan sebelumnya adalah dengan membuat
topeng kandidat presiden Amerika Serikat, namun gagal total.
Di lain sisi, istri Komada terbukti melarikan diri bersama
pemilik laundry setelah memenangkan lotre tiket wisata kapal pesiar mewah
persis seperti impianya, kemudian meninggalkan keluarganya yang tengah terpuruk
bersama tumpukan hutang yang harus segera dibayar.
2. Plot Bercabang yang Ditutup Secara Mengejutkan
Hal yang saya suka dari komik Mujirushi karya Naoki Urasawa ini adalah kisahnya. Kisah mengenai impian, karya seni, karier, politik, maupun romantisasi. Penggabungan antara hal-hal tersebut merupakan kekuatan tersendiri bagi Mujirushi dalam menyampaikan tema mimpi dari sudut pandang setiap karakter dengan cara uniknya masing-masing.
Di awal chapter, saya disuguhkan dengan kisah yang terbilang
cukup abstrak sampai pertengahan bab, karena banyaknya plot di dalamnya. Namun,
tiap plot juga sangat kuat penyampaiannya diwaktu yang bersamaan, dengan tidak
melupakan tujuan utama dari tema mimpi yang ditawarkan.
Pada awal cerita saja saya sudah dihadapkan konflik serius
tentang keterpurukan keluarga Komada dalam berumah tangga. Lalu setelah
berjalanya cerita, kita akan melewati lebih banyak plot lain seperti
keterlibatan politik Amerika, polisi jepang, bahkan petugas pemadam kebakaran
Perancis. Jika membaca, pasti awalnya bingung apa kaitan antara politik Amerika
dengan konflik rumah tangga Komada? Lalu kenapa tiba-tiba muncul pemadam
kebakaran Prancis? Awalnya akan sulit dipahami sampai pertengahan bab, namun,
jangan cepat menarik kesimpulan. Mari lanjutkan membaca dulu.
Tapi dari banyaknya subplot tersbut, Naoki Urasawa sukses
menyatukanya ke dalam bentuk klimaks yang mengejutkan, dimana seluruh alur yang
bertolak belakang pada akhirnya saling berkontribusi satu sama lain sehingga
membentuk sebuah kisah secara lengkap, tanpa menghilangkan keunikan dari
masing-masing plot cerita.
3. Lengkap Dalam Satu Jilid Tapi Masih Ada yang Kurang
Mujirushi merupakan judul pertama yang saya baca dari karya penulis Naoki Urasawa, sehingga perlu digaris bawahi bahwa saya tidak sedikitpun memiliki ekspetasi tinggi seperti kisah yang kelam, pemecahan masalah secara cerdas, villain yang jago manipulasi, ataupun penjahat yang melakukan pembunuhan, seperti pada beberapa judul komik karya Naoki sensei sebelumnya. Satu-satunya kekurangan dari komik Mujirushi sebenarnya terletak pada kisahnya yang terlalu pendek, hal tersebut dapat terlihat pada endingnya yang terasa sedikit terburu-buru.
Bayangkan saja, diawal sampai pertengahan bab saya hanya diajak
berjalan menikmati cerita dengan mengenal karakter beserta beberapa masalah
yang terjadi dengan alur santai. Namun pada pertengahan cerita menuju akhir,
kisah berlari dengan cepat, sehingga solusi dari banyaknya konflik yang terjadi
pada awal cerita kurang masuk akal, karena diselesaikan begitu saja di satu
babak, seakan semuanya terjadi secara tidak sengaja. Hal tersebut lah yang
secara tidak langsung mengurangi keunikan dari chapter final itu sendiri.
4. Kesimpulan
Menurut saya, membaca Mujirushi: The Sign of Dreams karya Naoki Urasawa, sangatlah menyenangkan. Saya diajak tenggelam mengikuti alur cerita yang disajikan tanpa harus menerka-nerka apa yang akan terjadi seperti kebanyakan cerita bergenre misteri lainya. Ending yang diberikan pun juga cukup memuaskan, walau agak menyebalkan melihat kelakuan istri pak Komada.
Terlepas dari kekuran yang tidak terlalu krusial, komik ini
mendapat nilai 8 dari 10 di hati saya,
yang kebetulan juga dipenuhi impian indah. Sehingga bisa dipastikan bahwa komik
Mujirushi karya Naoki sensei cukup worth it dimiliki untuk bahan bacaan, maupun
untuk kalian yang baru mau mulai koleksi komik. Terutama bila berbicara
soal kualitas, buku komik ini sangatlah bagus, karena dicetak oleh ElexMedia
dalam format premium menggunakan kertas bookpaper didalam cover glosy, sehingga
dapat meningkatkan kenyamanan membaca, dan tentu saja akan jauh lebih awet
daripada komik dengan cetakan newspaper.
Demikian review singkat tentang Mujirushi:The Sign of Dreams,
komik one shot karya Naoki Urasawa.
Bagaimana pendapatmu?
0 Reviews: